Jumat, 19 September 2014

LAPORAN LIMNOLOGI ANALISIS KUALITAS AIR


ANALISIS KUALITAS AIR
Elriza Charis Nurroji
12 / 333083 / PN / 12865
Manajemen Sumberdaya Perikanan

Intisari
Kualitas air adalah segala kegiatan atau upaya untuk memanipulasi kondisi suatu lingkungan sehingga suatu lingkungan tetap berada pada kisaran yang sesuai urnuk pertumbuhan makhluk hidup.Praktikum kualitas air bertujuan untuk megetahui kualitas perairan kolam dan danau, untuk mengetahui cara pengambilan sampel untuk diuji kualitas airnya,dan untuk mengetahui hubungan tiap parameter. Praktikum dilakukan pada  hari sabtu 02 November 2013 di 2 tempat yaitu danau lembah UGM dan kolam Perikanan UGM. Pengukuran kualitas air dilakukan setiap 3 jam sekali selama 12 jam pada perairan inlet dan outlet.  Parameter kimia yang diuju adalah kandungan oksigen terlarut dengan metode winkler, hasil tertinggi ada pada kolam outlet pukul 09.00 WIB sebanyak 27 ppm, kemudian CO2 bebas dan alkalinitas yang diuju dengan alkalimetri, CO2 bebas tertinggi ada pada danau inlet pukul 18.00 WIB yaitu 115 ppm.pH  air diukur dengan pH meter dan juga dihitung BOD. Parameter fisika yaitu suhu diukur dengan thermometer, dengan suhu tertinggi yaitu 32oc pukul 12.00WIB pada kolam dan 15.00 WIB di danau.Sedangkan suhu air tertinggi ada di kolam outlet pukul 15.00 WIB yaitu 33,5oc, kemudian kecerahan dan TSS dihitung dengan metode gravimetric. Adapun parameter biologi yang diuju adalah densitas dan diversitas plankton.

Kata kunci : Alkalinitas, densitas, diversitas, kualitas air, parameter

PENDAHULUAN
            Air  merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk kepentingan hidup orang banyak, bahkan oleh semua makhluk hidup. Bahkan dapat dipastikan tanpa pengembangan sumberdeaya air secara konsisten peradaban makhluk hidup tidak akan mencapai tingkat yang dinikmati saat ini. Oleh karena itu pengembangan dan pengolahan sumberdaya air merupakan dasar peradaban makhluk hidup (Suhardi,1973). Kualitas air secara umum menunjukkan mutu atau kondisi air yang dikaitkan dengan suatu kegiatan atau keperluan tertentu. Dengan demikian kualitas air akan berbeda-beda dari satu kegiatan ke kegiatan lainnya.
            Manajemen kualitas air adalah suatu kegiatan/upaya untuk membuat/ memanipulasi kondisi suatu lingkungan sehingga suatu lingkungan tetap berada pada kisaran yang sesuai untuk kehidupan dan pertumbuhan makhluk hidup. Kualitas air dalam hal analisis kualitas air mencakup keadaan fisik/parameter fisik (suhu air,suhu udara, kecerahan, dan sebagainya), Kimia (DO,BOD0,BOD5 dan sebagainya), serta parameter Biologi (Densitas, diversitas plankton dan sebagainya) (Asdak,1995). Didalam bidang perikanan manajemen kualitas air sangat penting karena untuk mencegah aktivitas manusia yang dapat merusak/merugikan terhadap kualitas air dan produksi ikan (Wardoyo,1981). Adapun syarat-syarat kualitas air yang baik untuk bidang perikanan diantaranya bersih secara kimiawi, memiliki pH yang stabil, serta rendah kadar ammonia dan nitrit.
Praktikum analisis kualitas air bertujuan untuk megetahui kualitas perairan kolam dan danau, untuk mengetahui cara pengambilan sampel untuk diuji kualitas airnya,dan untuk mengetahui hubungan tiap parameter.
           
METODOLOGI
Praktikum analisis kualitas air dilaksanakan di dua tempat yaitu danau lembah UGM dan kolam perikanan UGM. Praktikum dilaksanakan pada hari sabtu 02 November 2013. Praktikum analisis kualitas air bertujuan untuk megetahui kualitas perairan kolam dan danau, untuk mengetahui cara pengambilan sampel untuk diuji kualitas airnya,dan untuk mengetahui hubungan tiap parameter. Metode yang digunakan adalah pengamatan lansung kualitas air seperti suhu, pH, dan lain-lain. Pengukuran dan pengamatan kualitas air dilakukan setiap 3 jam sekali selama 12 jam pada perairan inlet dan outlet. Setiap 3 jam sekali dilakukan beberapa pengamatan seperti suhu air suhu udara, lalu TSS (Total Suspendat Solid), DO (kandungan O2 terlarut) alkanitas, (O2 dan lainnya yang dilaksanakan sesuai prosedur masing-masing, untuk rumus perhitungan kandungan oksigen yaitu, DO : 100/50 x a x (f) x 0,19/ml, yakni a sebagai volume titran, Na2 S2O3 yang  terpakai, f adalah factor koreksi: 1.. untuk rumus kandungan (O2 terlatur yakni 1000/50 x b x (f) x 0,19 /mi , yaitu b adalah volume titran 1/44 N NaOH yang terpakai dan f = factor koreksi = 1. Selain itu dilakukan perhitungan BOD baik BOP0 maupun BODs, adapun rumusnya adalah BODs = 1000/vol. sampel x (a-b) x (+) x 0,19 lm), yaitu a = kandungan oksigen terlatur segera dan b = kandungan oksigen terlatur 5 hari dan f = factor koreksi = 1.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1.1 Hasil Pengamatan Parameter Analisis Kualitas Air pada perairan Danau UGM
DANAU










parameter
06.00
09.00
12.00
15.00
18.00

inlet
outlet
inlet
outlet
inlet
outlet
inlet
outlet
inlet
outlet
Suhuudara (C°)
24,5 C°
24,5
30
29,5
31
29,5
32
24
26,5
26
Suhu air (C°)
29,5 C°
29,5
28
28,5
31,5
30
31,5
30,5
29,5
27
Kecerahan (cm)
54,75
34,5
43,5
51,375
24,125
43,5
43
32,35
25,5
38
TSS (ppm)
0,34
0,136


0,157
0,231


0,714
0,19
DO (ppm)CO
2,2
3,3
6,1
3,6
7,7
10
6,25
11,5
5,8
9
CO (ppm)
97,9
24
21,4
17,4
11
0
1,125
2,8
49,2
16,6
Alkalinitas (ppm)
88
109
102
36
96
110
100
73
115
112
BODâ‚’ (ppm)
1,1
3,2


7,5
10,1


5,5
0,7
BOD (ppm)
0
0


0
0,1


0
0,6
BO
34,16
27,2


28,47
27,2


24,04
22,141
pH
7,15
7,65
7
7,7
8,8
8,95
8,9
8,35
7,65
7,3

TABEL 1.2 Hasil Pengamatan Parameter Analisis Kualitas Air pada Kolam Perikanan UGM
KOLAM










parameter
06.00

09.00

12.00

15.00

18.00


inlet
Outlet
inlet
outlet
inlet
outlet
inlet
outlet
inlet
outlet
Suhuudara (C°)
25,5
23
30
29
32
31,5
31,5
28,5
28,25
25,5
Suhu air (C°)
29
29
27,5
29
30,5
30,5
28,5
33,5
33
31,5
Kecerahan (cm)
19,5
20
14,5
20,25
20,9
41,5
25
22
21
27,125
TSS (ppm)
0,156
0,165


0,131
0,21


0,178
0,13
DO (ppm)
3
2,35
2,8
27
8,5
6
7,5
9,5
6,3
6,1
CO (ppm)
55
25,5
44
27,4
30,8
30,5
65,4
20
26,2
30
Alkalinitas (ppm)
103
68
74
80
92
92
29
88
43
88
BODâ‚’ (ppm)
2,2
0,9


5,8
7


5,8
7,4
BOD (ppm)
0
2,7


0,3
0


0,2
0,29
BO
24,04
32,9


32,26
13,28


26,56
31
pH
7,05
7,05
7,25
7
8,15
8,35
7,3
8,35
7,9
7,25

            Pada kondisi sekitar kolam perikanan UGM terlihat banyaknya vegetasi yang mendominasi dibandingkan dengan danau lembah UGM, yang mana pada danau lembah UGM banyatk terdapat populasi pepohonan yang rimbun dan menjulang tinggi. Keadaan perairan danau atau kolam keruh atau tidak jernih. Pada saat dilakukan pengamatan cuaca cerah dan tidak hujan.


        Berdasarkan data grafik suhu udara antara inlet dan outlet tidak memiliki perbedaan jauh. Suhu udara akan mengikuti lingkungan, cuaca dan angin. Suhu udara tertinggi pukul 12.00 WIB yaitu 32oc dan 231,5oc. sedangkan yang terendah inlet ataupun outlet pada pukul 06.00 WIB yaitu 25,5Oc dan 23Oc. Suhu akan naik pada siang hari dan turun pada sore hari, berkaitan dengan posisi matahari. Pada pagi hari intensitas cahaya kecil sehingga suhunta rendah, pada siang hari suhu tinggi karena intensitas cahaya banyak.
            Suhu udara pada lembah tertinggi adalah 32Oc pukul 15.00 wib pada inlet dan 29,5Oc oukul 09.00 WIB dan 12.00 WIB pada outlet. Suhu terendah yaitu 24,5Oc pada inlet pukul 06.00 wib dan 24Oc pada outlet pukul 15.00 WIB. Rata-rata suhu pada outlet lebih rendah daripada inlet pada waktu yang sama. Hal ini dikarenakan pada ssuhu ekosistem aquatic dipengaruhi oleh beberapa fakyor seperti intensitas cahaya matahari, pertukaran panas antara air dengan udara sekelilingnya dan juga dipengaruhi oleh factor (penutupan vegetasi) dari pepohonan yang tumbuh di tepi (Barus,2004).
Pada praktikum ini didapatkan suhu yang relative stabil dari pukul 06.00 sampai 18.00 WIB dan outlet kolam 29oc pada pukul 06.00 WIB. Seangkan suhu terrtinggi kolam inlet yaitu 33oc pukul 18.00 WIB dan outlet 33,5oc pukul 18.00 WIB tidak adanya cahay, tetapi didapat suhu yang maksimumm hal ini dikarenakan molekul mampu menyerap panas dan mempertahankan suhu. Suhu outlet tampak lebih tinggi daripada inlet. Disebabkna karena aktivitas organism perairan.
            Suhu air danau inlet terendah terjadi pukul 09.00 WIB yaitu 28oc dan danau outlet terjadi pada pukul 18.00 WIB yaitu 27oc. Sedangkan suhu air tinggi danau inlet yaitu 31,5oc pukul 12.00 WIB dan danau outlet yaitu 30,5oc pukul 15.00 WIB. Suhu terendah terjadi pada pagi hari karena kurangnya atau sedikit cahaya matahari dan sebaliknya suhu tertinggi terjadi pada siang hari hingga sore disebabkan oleh banyaknya intensitas cahaya yang masuk. Suhu inlet danau tampak lebih rendah dibandingkan suhu outletnya, hal ini deisebabkan oleh factor vegetasi disekitarnya.

            Kecerahan menggambarkan tingkat kejernihan air untuk dapat menerima cahaya dari matahari. Kecerahan tetinggi kolam inlet yaitu 25cm pukul 15.00 WIB dan untuk outlet yaitu 41,5cm pukul 12.00 WIB. Sedangkan kecerahan terendah kolam inlet 14,5cm pukul 09.00 WIB dan untuk kolam outlet yaitu 20cm pukul 06.00 WIB. Kecerahan rendah pada pagi hari disebabkan sedikitnya intensitas cahaya yang terserap. Sedangkan kecerahan yangtinggi pada siang ahri menjelang sore disebabkan penyerapan intensitas cahaya yang tinggi. Pada kolam inlet tampak memiliki nilai kecerahan lebih kecil dibandingkan kolam outlet, hal ini dipengaruhi vegetaasi yang lebih dekat dengan inlet kolam, sehingga menghalangi cahaya matahari.
            Kecerahan tertinggi danau inlet yaitu 54,75cm pukul 06.00 WIB dan danau outlet yaitu 51,375cm pukul 09.00 WIB. Sedankan yang tterendah inlet dan outlet berturut-turut yaitu 24,125 pukul 12.00 WIB dan 32,35cm pukul 15.00 WIB. Pada danau dengan skala yang lebih khas berarti organismenya pun juga banyak. Tingginya kecerahan danau pada pagi hari dapat disebabkan organism fitoplankton belum aktif melakukan fotosintesis,sedangkan rendahnya kecerahan pada siang ahri menjelang sore hari disebabkan banyaknya fitoplankton yang aktif melakukan fotosintesis. Apabila kecerahan tinggi maka cahaya matahari menembus perairqan lebih banyak sehingga fotosintesis berjalan dengan baik.
                                                                                               
 TSS merupakan partikel yang tersuspensi dalam perairan, keberadaan total kepadatan tersuspensi diperairan mempengaruhi intensitas cahaya matahari yang masuk kedalam perairan. Pada kolam TSS terendah pada inlet adalah 0,156 ppm dan outlet 0,13 ppm. Sedangkan TSS tertinggi kolam outlet 0,21 ppm dan inlet 0,178 ppm pukul 12.00 WIB dan 18.00 WIB.
Pada danau TSS tertinggi di inlet yaitu 0,714 ppm pukul 18.00 WIB dan outlet yaitu 0,231 ppm pukul 12.00 WIB. Sedangkan TSS terendah danau inlet yaitu 0,157 ppm pukul 12.00 WIB dan outlet 0,136 ppm pukul 06.00 WIB. Tingginya nilai TSS menunjukkan zat-zat anorganik maupun bahan-bahan organic banyak terakumulasi dan tidak banyak organism air yang memanfaatkannya.

Sumber oksigen terlarut dalam air berasal dari difusi oksigen yang terdapat diatmosfer, arus atau aliran air molekul hujan serta aktivitas fotosintesis oleh tumbuhan aid dan fitoplankton. Nilai DO terbesar kolam inlet yaiut 8,5 ppm pukul 12.00 WIB. Kandungan DO berhubungan dengan tingkat suhu akibat banyaknya intensitas cahaya saat sore hari sehingga metabolisme organisme air pun meningkat. Kika proses metabolism meningkat maka banyak pula oksien yang diperluakan. Pada kolam outlet DO terbesar yaitu 9,5 ppm pukul 15.00 WIB ketika fotosintesis masih berjalan dan oksigen terakumulasi dari hasil yang didapat pada pagi hari disaat fotosintesis terjadi.
Kadar oksigen terlarut danau inlet terendah yaitu 2,2 ppm dan outlet yaitu 3,3 ppm pukul 06.00 WIB. Sedangkan kadar DO tertinggi danau inlet dan outlet berturut-turut  yaitu 7,7 ppm pukul 12.00 WIB dan 11,5 ppm pukul 15.00 WIB. Rendahnya kadar DO pada pagi hari dapat disebabkan karena proses fotosintesis tumbuhan yang menghasilkan karbondioksida malam hari dan butuh oksigen.Perbedaan nilai DO pada inlet dan outlet disebabkan factor vegetasi disekitarnya yang akan mempengaruhi suhu.

Karbondioksida berbanding terbqalik dengan oksigen terlarut perairan. Karbondioksida dihasilkan oleh pernafasan dalam air dan dapat terbentuk dari hasil metabolisme. Karbondioksida terendah kolam inlet yaitu 26,2 ppm pukul 18.00 WIB dan koala outlet yaitu 20 ppm pukul 15.00 WIB. Sedangkan karbondioksida bebas tertinggi dikolam inlet yaitu 65,4 ppm pukul 15.00 WIB dan kolam outlet yaitu 30,5 ppm pukul 12.00 WIB. Tingginya kadar CO2 bebas pada siang hari hingga menjelang sore disebabkan karena meningkatnya aktivitas metabolism organisme perairan yang menghasilkan CO2 aktivitas metabolism meningkat seiring dengan meningkatnya suhu pada siang hari. Sementara rendahnya CO2 bebas saat matahari mulai tenggelam karena rendahnya suhu dan menurunnya aktivitas metabolism organism perairan. Pada kolam CO2 bebas lebih tinggi dibandingkan outletnya karena distribusi organism perairan yang lebih banyak di inlet.
Kandungan CO2 bebas tertinggi danau inlet yaitu 97,9 ppm pukul 06.00 WIB dan danau outlet 24 ppm pukul 06.00 WIB. Sedangkan kandungan CO2 bebas terendah danau inlet yaitu 1,125 ppm pukul 15.00 WIB dan danau outlet 0 ppm pukul 12.00 WIB. Rendahnya kadar CO2 saat siang hari disebabkan aktifitas fotosintesis yang menghasilkan oksigen sedang berlangsung.Sedangkan tingginya kadar CO2 bebas pada pagi hari dapat disebabkan karena hasil proses respirasi tumbuhan yang mengeluarkajn CO2 ,seperti pada kolam, nilai CO2 bebas danau inlet lebih besar dibandingkan outletnya yang disebabkan karena persebaran organism yang melakukan metabolism pada inlet lebih banyak.
Alkalinitas adalah konsentrasi ion basa disuatu perairan yaitu CO3-  dan HCO3-. Nilai alkalinitas terendah kolam inlet yaitu 29 ppm pukul 15.00 WIB dan kolam outlet yaitu 68 ppm pukul 06.00 WIB. Sedangkan alkalinitas tertinggi kolam inlet yaitu 103 ppm pukul 06.00 WIB dan kolam outlet yaitu 92 ppm pukul 15.00 WIB. Tingginya alkalinitas dipagi hari karena CO2 terlarut hasil respirasi membentuk ion CO32- dan HCO3-. Sedangkan rendahnya alkalinitas dipagi hari dapat disebabkan karena disekitarnya tidak terdapat vegetasi yang melakukan respirasi sepanjang malam. Tinggi rendahnya alkalinitas pada sore hari karena aktivitas dan distribusi organism perairan yang menghasilkan CO2.
Alkalinitas tertinggi danau inlet dan outlet yaitu 115 ppm dan 112 ppm pukul 18.00 WIB, karena kadar CO2 terlarut dari hasil aktivitas organism perairan yang terakumulasi. Sementara rendahnya alkalinitas  di pagi dan sore hari disebabkan karena tumbuhan sedang melakukan fotosintesis yang menyerap CO2 dan menghasilkan oksigen. Perbedaan nilai alkalinitas pada inlet dan outlet dapat disebabkan karena persebaran karbonat, bikarbonat, dan hidroksida.
 

BOD (Biochemical Oxygen Demond) adalah karakteristik yang menunjukkan jumlah oksigen terlarut yang diperluakan oleh mikroorganisme untuk mengurai dan mendekomposisi bahan organic dalam kondisi aerobic. BOD0 kolam inlet terendah yaitu 2,2 dan tinggi 5,8 pada pagi hari dan sore hari. BOD0 kolam outlet tinggi yaitu 7,4 pukul 18.00 WIB dan terendah 0,9 pada pagi hari. Pada ppagi hari BOD0 rendah karena aktivitas organism perairan belum berjalan secara maksimal sehingga BO yang dihasilkan rendah dqan kebutuhan oksigen terlarut mikroorganisme pengurai pun rendah. Berbeda saat sore hari bahan organic hasil aktivitas organisme perairan terakumulasi sehingga kebutuhan oksigen terlarut mikroorganisme pengurai tinggi.
BOD0 danau inlet terendah yaitu 7 saat pagi hari dan tertinggi 8,9 ppm pada sore hari. Sedangkan BOD0 danau outlet terendah yaitu 7,3 ppm saat pukul 18.00 WIB dan tertinggi 8,95 ppm pada siang hari. Tinggin ya BOD0 dapat disebabkan tingginya suhu siang hari sehingga aktivitas metabolism organism perairan meningkat dan BO yang dihasilkan semakin banyak. Rendahnya BOD0 pada sore hari karena pada siang hari proses penguraian BO berjalan maksimal, sehingga sore hari tidak banyak mikroorganisme yang menggunakan oksigen terlarut untuk mengurai BO.
 

            BOD5 tertinggi kolam inlet yaitu 0,3 ppm saat siang hari dan terendah yaitu 0 ppm pada pagi hari, sedangkan BOD5 tertinggi kolam outlet yaitu 2,7 ppm saat pagi hari dan terendahnya 0 ppm siang hari. BOD5 merupakan jumlah oksigen terlarut untuk proses biologis yang terinkubasi selama 5 hari. Tingginya BOD5 pada kolam inlet dan rendahnya BOD5 kolam siang hari karena jumlah kandungan BO pada siang hari inlet lebih banyak daripada outlet.
            BOD5 danau inlet terhitung 0 ppm sepanjang hari, sedangkan danau outletnya memiliki kandunagn BOD5 tinggi yaitu 0,6 saat sore hari dengan terendah 0 ppm saat sore hari. Rendahnya BOD5 mengindikasikan bahwa perairan tersebut tidak tercemar oleh BO begitupun sebaliknya.



            BO (Bahan Organik) merupakan parameter yang dapat digunakan untuk mengetahui tingkat pencemaran perairan, kandungan BO kolam inlet yaitu 32,9 saat pagi hari sedangkan terendah 13,78 pada siang hari. Sedangkan kolam inlet kandungan BO tertinggi yaitu 32,2 pada siang hari dan terendah 24,04 pada pagi hari. Sedangkan kandunagn BO danau tertinggi adalah outlet yaitu 10,1 siang hari dan terendah 0,7 di outlet pukul 18.00 WIB. Tingginya BO pada siang hari karena tingginya suhu dapat meningkatkan aktivitas metabolism organism perairan.


            Perairan dengan pH = 7 adalah netral, pH < 7 kondisi perairan asam, jika pH < 7 perairan bersifat basa.pH kolam terbesar yaitu 8,35 siang hari dan terendah 7 pada pagi hari pada bagian outlet. Kadar pH akan meningkat pada saat siang hari ketika proses fotosintesis berjalan efektif dan dimana kadar CO2 menurun, CO2 yng berasal dari proses respirasi banyak terdapat diperairan pada malam hingga pagi hari sehingga berakibat kadar pH dalam perairan menurun. Begitupun pH yang terjadi didanau, dimana pada pagi hari menunjukkan nilai pH inlet < outlet karena pada bagian inlet lebih dekat dengan keberadaan vegetasi, sehingga lebih cepat terkena CO2 hasil respirasi sepanjang malam hari yang dapat menurunkan pH.
 

Densitas plankton menunjukkan banyaknya individu yang hidup dalam tiap liter. Berdasarkan hasil pengamatan densitas plankton danau tinggi ada pada bagian outlet yaitu 142,5 pukul 06.00 WIB dan terendah bagian inlet pukul 18.00 WIB. Sedangkan pada perqairan kolam densitas plankton tertinggi yaitu 75 ada pada bagian outlet pukul 18.00 WIB dan terendah yaitu 27,5 ada pada bagian outlet pukul 06.00 WIB. Distribusi plankton dipengaruhi kualitas air. Semakin kecil densitas plankton semakin buruk kualitas perairan.
 
  Pada grafik diatas menunjukkan diversitas tertinggi danau terjadi saat pukul 12.00 WIB pada bagian outlet dengan spesies yang mendominasi yaitu Anabaeriop si silenkini yang berjumlah 7, sedangkan terendah terjadi di outlet danau pukul 06.00 WIB dengan spesies yang mendominasi yaitu Branchianus sp. yang berjumlah 29. Pada perairan kolam diversitas plankton tertinggi terjadi di inlet npukul 18.00 WIB, sedangkan diversitas terendah kolam ada di inlet pukul 12.00 WIB dengan spesies yang mendominasi yaitu Synedra sp. dengan jumlah 13. Jumlah keberadaan diversitas plankton juga dipengaruhi oleh kualitas perairan, semakin baik kualitas suatu perairan makin banyak pula diversitasnya.
Hasil pengamatan yang diperoleh menunjukkan hasil pada tiap parameter berbeda antara kolam dengan danau. Kecerahan didanau lebih besar dibandingkan kolam, kandungan DO nya relative lebih besar danau. DO dibutuhkan organisme perairan untuk dapat hidup. Semakin tinggi kandungan DO, kondisi perairqan tersebut semakin baik. Sementara kandungan CO2 bebas dan BO kolam lebih banyak. Peningkatan BO suatu perairan akan meningkatkan jumlah CO2 bebas dalam perairan yang dapat membahayakan kehidupan hewan perairan. Maka dapat disimpulkan kualitas perairan danau lebih baik dibandingkan kolam. Namun kualitas perairan kolam juga masih tergolong baik. Densitas plankton danau juga lebih besar dibandingkan kolam , juga membuktikan kualitas perairan danau lebih baik.
Manfaat untuk program studi Manajemen Sumberdaya Perikanan adalah mengetahui tingkat pencemarann perairan dan dapat mengetahui sebab dan akibat pencemaran agar dapat dicari solusinya agar tetap melestarikan perairan.

KESIMPULAN
            Berdasarkan hasil analisis berbagai parameter perairan danau memiliki kualitas lebih baik dari pada kolam. Terbukti dengan nilai densitas plankton danau relative besar daripada kolam. Namun kualitas perairan kolam juga masih tergolong baik untuk kehidupan organism perairan.
            Setiap parameter memiliki keterkaitan satu dengan yang lain seperti DO yang sebanding dengan densitas plankton dan berbanding terbalik dengan CO2 bebas. Kemudian nilai pH sebanding dengan alkalinitas dan berbanding terbalik dengan CO2 bebas yang bersifat asam. Nilai bahan organic dan CO2 bebas perairan berbanding terbalik dengan jumlah densitas plankton.

SARAN
            Alat yang digunakan harus banyak untuk efisiensi waktu dan analisis kualitas perairan berjalan dengan baik. Dan agar waktu pengamatan waktu pengambilan sampel berjalan dengan waktu yang sebenarnya.

DAFTAR PUSTAKA
Asdak, 1995.  Hidrologi dan Pengelolaan DAS.  Gadjah Mada University Press.  Yogyakarta.
Barus, T.A. 2004. Pengertian Limnologi Studi Tentang Ekosistem Air Darat. Usd. Medan.
Bronmark, C. and L.A. Hansson, 1998. The Biology of Lakes and Ponds. Oxford University Press. Oxford. 216 p.
Brum, GD. Dan LK. McKane. 1989. Biology of Exploring Life. John Wiley & Sons Press. New York.
Cholik. dkk, 1991. Pengelolaan Air Kolam. Direktorat Jendral Perikanan Jakarta.
Edge, P and P, Misra. 1999. “Scanning The Issue/Technology Special Issue on Global Positioning System” proceeding of the IEEE, volume 87, NO 1. January. Pp 1-17.
Effendi. 2002. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan Perairan. Kanisius. Yogyakarta.
Lagler, 1997.  Ichtiologi.  The Study Of Fishery.  John and Sons.  Ins.  New York.
Suhardi. 1973. Kultur Ikan Air Tawar. Direktorat Jendral Perikanan. Jakarta.
Wardoyo, S.  1981. Pengelolaan Kualitas Air. Fakultas Perikanan IPB.  Bogor.
Welch. P.S, 1984, Limnologi Methods. Mc. Grawhill Book Company Inc. New York










 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar