ANALISIS KUALITAS AIR
Elriza Charis Nurroji
12 / 333083 / PN / 12865
Manajemen Sumberdaya Perikanan
Intisari
Kualitas
air adalah segala kegiatan atau upaya untuk memanipulasi kondisi suatu
lingkungan sehingga suatu lingkungan tetap berada pada kisaran yang sesuai
urnuk pertumbuhan makhluk hidup.Praktikum kualitas air bertujuan untuk
megetahui kualitas perairan kolam dan danau, untuk mengetahui cara pengambilan
sampel untuk diuji kualitas airnya,dan untuk mengetahui hubungan tiap parameter.
Praktikum dilakukan pada hari sabtu 02
November 2013 di 2 tempat yaitu danau lembah UGM dan kolam Perikanan UGM.
Pengukuran kualitas air dilakukan setiap 3 jam sekali selama 12 jam pada
perairan inlet dan outlet. Parameter
kimia yang diuju adalah kandungan oksigen terlarut dengan metode winkler, hasil
tertinggi ada pada kolam outlet pukul 09.00 WIB sebanyak 27 ppm, kemudian CO2
bebas dan alkalinitas yang diuju dengan alkalimetri, CO2 bebas
tertinggi ada pada danau inlet pukul 18.00 WIB yaitu 115 ppm.pH air diukur dengan pH meter dan juga dihitung
BOD. Parameter fisika yaitu suhu diukur dengan thermometer, dengan suhu
tertinggi yaitu 32oc pukul 12.00WIB pada kolam dan 15.00 WIB di danau.Sedangkan
suhu air tertinggi ada di kolam outlet pukul 15.00 WIB yaitu 33,5oc,
kemudian kecerahan dan TSS dihitung dengan metode gravimetric. Adapun parameter
biologi yang diuju adalah densitas dan diversitas plankton.
Kata
kunci : Alkalinitas, densitas, diversitas, kualitas air, parameter
PENDAHULUAN
Air
merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk kepentingan hidup orang
banyak, bahkan oleh semua makhluk hidup. Bahkan dapat dipastikan tanpa
pengembangan sumberdeaya air secara konsisten peradaban makhluk hidup tidak
akan mencapai tingkat yang dinikmati saat ini. Oleh karena itu pengembangan dan
pengolahan sumberdaya air merupakan dasar peradaban makhluk hidup
(Suhardi,1973). Kualitas air secara umum menunjukkan mutu atau kondisi air yang
dikaitkan dengan suatu kegiatan atau keperluan tertentu. Dengan demikian
kualitas air akan berbeda-beda dari satu kegiatan ke kegiatan lainnya.
Manajemen kualitas air adalah suatu
kegiatan/upaya untuk membuat/ memanipulasi kondisi suatu lingkungan sehingga
suatu lingkungan tetap berada pada kisaran yang sesuai untuk kehidupan dan
pertumbuhan makhluk hidup. Kualitas air dalam hal analisis kualitas air
mencakup keadaan fisik/parameter fisik (suhu air,suhu udara, kecerahan, dan
sebagainya), Kimia (DO,BOD0,BOD5 dan sebagainya), serta
parameter Biologi (Densitas, diversitas plankton dan sebagainya) (Asdak,1995).
Didalam bidang perikanan manajemen kualitas air sangat penting karena untuk
mencegah aktivitas manusia yang dapat merusak/merugikan terhadap kualitas air
dan produksi ikan (Wardoyo,1981). Adapun syarat-syarat kualitas air yang baik
untuk bidang perikanan diantaranya bersih secara kimiawi, memiliki pH yang
stabil, serta rendah kadar ammonia dan nitrit.
Praktikum analisis kualitas air bertujuan untuk
megetahui kualitas perairan kolam dan danau, untuk mengetahui cara pengambilan
sampel untuk diuji kualitas airnya,dan untuk mengetahui hubungan tiap
parameter.
METODOLOGI
Praktikum analisis kualitas air dilaksanakan di dua
tempat yaitu danau lembah UGM dan kolam perikanan UGM. Praktikum dilaksanakan
pada hari sabtu 02 November 2013. Praktikum analisis kualitas air bertujuan untuk
megetahui kualitas perairan kolam dan danau, untuk mengetahui cara pengambilan
sampel untuk diuji kualitas airnya,dan untuk mengetahui hubungan tiap
parameter. Metode yang digunakan adalah pengamatan lansung kualitas air seperti
suhu, pH, dan lain-lain. Pengukuran dan pengamatan kualitas air dilakukan
setiap 3 jam sekali selama 12 jam pada perairan inlet dan outlet. Setiap 3 jam
sekali dilakukan beberapa pengamatan seperti suhu air suhu udara, lalu TSS
(Total Suspendat Solid), DO (kandungan O2 terlarut) alkanitas, (O2 dan lainnya
yang dilaksanakan sesuai prosedur masing-masing, untuk rumus perhitungan
kandungan oksigen yaitu, DO : 100/50 x a x (f) x 0,19/ml, yakni a sebagai
volume titran, Na2 S2O3 yang terpakai, f
adalah factor koreksi: 1.. untuk rumus kandungan (O2 terlatur yakni 1000/50 x b
x (f) x 0,19 /mi , yaitu b adalah volume titran 1/44 N NaOH yang terpakai dan f
= factor koreksi = 1. Selain itu dilakukan perhitungan BOD baik BOP0 maupun
BODs, adapun rumusnya adalah BODs = 1000/vol. sampel x (a-b) x (+) x 0,19 lm),
yaitu a = kandungan oksigen terlatur segera dan b = kandungan oksigen terlatur
5 hari dan f = factor koreksi = 1.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel
1.1 Hasil Pengamatan Parameter Analisis Kualitas Air pada perairan Danau UGM
DANAU
|
||||||||||
parameter
|
06.00
|
09.00
|
12.00
|
15.00
|
18.00
|
|||||
|
inlet
|
outlet
|
inlet
|
outlet
|
inlet
|
outlet
|
inlet
|
outlet
|
inlet
|
outlet
|
Suhuudara (C°)
|
24,5 C°
|
24,5
|
30
|
29,5
|
31
|
29,5
|
32
|
24
|
26,5
|
26
|
Suhu air (C°)
|
29,5 C°
|
29,5
|
28
|
28,5
|
31,5
|
30
|
31,5
|
30,5
|
29,5
|
27
|
Kecerahan (cm)
|
54,75
|
34,5
|
43,5
|
51,375
|
24,125
|
43,5
|
43
|
32,35
|
25,5
|
38
|
TSS (ppm)
|
0,34
|
0,136
|
|
|
0,157
|
0,231
|
|
|
0,714
|
0,19
|
DO (ppm)CO₂
|
2,2
|
3,3
|
6,1
|
3,6
|
7,7
|
10
|
6,25
|
11,5
|
5,8
|
9
|
CO₂ (ppm)
|
97,9
|
24
|
21,4
|
17,4
|
11
|
0
|
1,125
|
2,8
|
49,2
|
16,6
|
Alkalinitas (ppm)
|
88
|
109
|
102
|
36
|
96
|
110
|
100
|
73
|
115
|
112
|
BODâ‚’ (ppm)
|
1,1
|
3,2
|
|
|
7,5
|
10,1
|
|
|
5,5
|
0,7
|
BOD₅ (ppm)
|
0
|
0
|
|
|
0
|
0,1
|
|
|
0
|
0,6
|
BO
|
34,16
|
27,2
|
|
|
28,47
|
27,2
|
|
|
24,04
|
22,141
|
pH
|
7,15
|
7,65
|
7
|
7,7
|
8,8
|
8,95
|
8,9
|
8,35
|
7,65
|
7,3
|
TABEL
1.2 Hasil Pengamatan Parameter Analisis Kualitas Air pada Kolam Perikanan UGM
KOLAM
|
||||||||||
parameter
|
06.00
|
|
09.00
|
|
12.00
|
|
15.00
|
|
18.00
|
|
|
inlet
|
Outlet
|
inlet
|
outlet
|
inlet
|
outlet
|
inlet
|
outlet
|
inlet
|
outlet
|
Suhuudara (C°)
|
25,5
|
23
|
30
|
29
|
32
|
31,5
|
31,5
|
28,5
|
28,25
|
25,5
|
Suhu air (C°)
|
29
|
29
|
27,5
|
29
|
30,5
|
30,5
|
28,5
|
33,5
|
33
|
31,5
|
Kecerahan (cm)
|
19,5
|
20
|
14,5
|
20,25
|
20,9
|
41,5
|
25
|
22
|
21
|
27,125
|
TSS (ppm)
|
0,156
|
0,165
|
|
|
0,131
|
0,21
|
|
|
0,178
|
0,13
|
DO (ppm)
|
3
|
2,35
|
2,8
|
27
|
8,5
|
6
|
7,5
|
9,5
|
6,3
|
6,1
|
CO₂ (ppm)
|
55
|
25,5
|
44
|
27,4
|
30,8
|
30,5
|
65,4
|
20
|
26,2
|
30
|
Alkalinitas (ppm)
|
103
|
68
|
74
|
80
|
92
|
92
|
29
|
88
|
43
|
88
|
BODâ‚’ (ppm)
|
2,2
|
0,9
|
|
|
5,8
|
7
|
|
|
5,8
|
7,4
|
BOD₅ (ppm)
|
0
|
2,7
|
|
|
0,3
|
0
|
|
|
0,2
|
0,29
|
BO
|
24,04
|
32,9
|
|
|
32,26
|
13,28
|
|
|
26,56
|
31
|
pH
|
7,05
|
7,05
|
7,25
|
7
|
8,15
|
8,35
|
7,3
|
8,35
|
7,9
|
7,25
|
Pada kondisi sekitar kolam perikanan
UGM terlihat banyaknya vegetasi yang mendominasi dibandingkan dengan danau
lembah UGM, yang mana pada danau lembah UGM banyatk terdapat populasi pepohonan
yang rimbun dan menjulang tinggi. Keadaan perairan danau atau kolam keruh atau
tidak jernih. Pada saat dilakukan pengamatan cuaca cerah dan tidak hujan.
Berdasarkan data grafik suhu udara
antara inlet dan outlet tidak memiliki perbedaan jauh. Suhu udara akan
mengikuti lingkungan, cuaca dan angin. Suhu udara tertinggi pukul 12.00 WIB
yaitu 32oc dan 231,5oc. sedangkan yang terendah inlet
ataupun outlet pada pukul 06.00 WIB yaitu 25,5Oc dan 23Oc.
Suhu akan naik pada siang hari dan turun pada sore hari, berkaitan dengan
posisi matahari. Pada pagi hari intensitas cahaya kecil sehingga suhunta
rendah, pada siang hari suhu tinggi karena intensitas cahaya banyak.
Suhu udara pada lembah tertinggi
adalah 32Oc pukul 15.00 wib pada inlet dan 29,5Oc oukul 09.00
WIB dan 12.00 WIB pada outlet. Suhu terendah yaitu 24,5Oc pada inlet
pukul 06.00 wib dan 24Oc pada outlet pukul 15.00 WIB. Rata-rata suhu
pada outlet lebih rendah daripada inlet pada waktu yang sama. Hal ini
dikarenakan pada ssuhu ekosistem aquatic dipengaruhi oleh beberapa fakyor
seperti intensitas cahaya matahari, pertukaran panas antara air dengan udara
sekelilingnya dan juga dipengaruhi oleh factor (penutupan vegetasi) dari
pepohonan yang tumbuh di tepi (Barus,2004).
Pada praktikum ini didapatkan suhu yang relative
stabil dari pukul 06.00 sampai 18.00 WIB dan outlet kolam 29oc pada
pukul 06.00 WIB. Seangkan suhu terrtinggi kolam inlet yaitu 33oc
pukul 18.00 WIB dan outlet 33,5oc pukul 18.00 WIB tidak adanya
cahay, tetapi didapat suhu yang maksimumm hal ini dikarenakan molekul mampu
menyerap panas dan mempertahankan suhu. Suhu outlet tampak lebih tinggi
daripada inlet. Disebabkna karena aktivitas organism perairan.
Suhu air danau inlet terendah
terjadi pukul 09.00 WIB yaitu 28oc dan danau outlet terjadi pada
pukul 18.00 WIB yaitu 27oc. Sedangkan suhu air tinggi danau inlet
yaitu 31,5oc pukul 12.00 WIB dan danau outlet yaitu 30,5oc
pukul 15.00 WIB. Suhu terendah terjadi pada pagi hari karena kurangnya atau
sedikit cahaya matahari dan sebaliknya suhu tertinggi terjadi pada siang hari
hingga sore disebabkan oleh banyaknya intensitas cahaya yang masuk. Suhu inlet
danau tampak lebih rendah dibandingkan suhu outletnya, hal ini deisebabkan oleh
factor vegetasi disekitarnya.
Kecerahan menggambarkan tingkat
kejernihan air untuk dapat menerima cahaya dari matahari. Kecerahan tetinggi
kolam inlet yaitu 25cm pukul 15.00 WIB dan untuk outlet yaitu 41,5cm pukul
12.00 WIB. Sedangkan kecerahan terendah kolam inlet 14,5cm pukul 09.00 WIB dan
untuk kolam outlet yaitu 20cm pukul 06.00 WIB. Kecerahan rendah pada pagi hari
disebabkan sedikitnya intensitas cahaya yang terserap. Sedangkan kecerahan
yangtinggi pada siang ahri menjelang sore disebabkan penyerapan intensitas
cahaya yang tinggi. Pada kolam inlet tampak memiliki nilai kecerahan lebih
kecil dibandingkan kolam outlet, hal ini dipengaruhi vegetaasi yang lebih dekat
dengan inlet kolam, sehingga menghalangi cahaya matahari.
Kecerahan tertinggi danau inlet
yaitu 54,75cm pukul 06.00 WIB dan danau outlet yaitu 51,375cm pukul 09.00 WIB.
Sedankan yang tterendah inlet dan outlet berturut-turut yaitu 24,125 pukul
12.00 WIB dan 32,35cm pukul 15.00 WIB. Pada danau dengan skala yang lebih khas
berarti organismenya pun juga banyak. Tingginya kecerahan danau pada pagi hari
dapat disebabkan organism fitoplankton belum aktif melakukan
fotosintesis,sedangkan rendahnya kecerahan pada siang ahri menjelang sore hari
disebabkan banyaknya fitoplankton yang aktif melakukan fotosintesis. Apabila
kecerahan tinggi maka cahaya matahari menembus perairqan lebih banyak sehingga
fotosintesis berjalan dengan baik.
TSS merupakan partikel yang tersuspensi dalam
perairan, keberadaan total kepadatan tersuspensi diperairan mempengaruhi
intensitas cahaya matahari yang masuk kedalam perairan. Pada kolam TSS terendah
pada inlet adalah 0,156 ppm dan outlet 0,13 ppm. Sedangkan TSS tertinggi kolam
outlet 0,21 ppm dan inlet 0,178 ppm pukul 12.00 WIB dan 18.00 WIB.
Pada danau TSS tertinggi di inlet yaitu 0,714 ppm
pukul 18.00 WIB dan outlet yaitu 0,231 ppm pukul 12.00 WIB. Sedangkan TSS
terendah danau inlet yaitu 0,157 ppm pukul 12.00 WIB dan outlet 0,136 ppm pukul
06.00 WIB. Tingginya nilai TSS menunjukkan zat-zat anorganik maupun bahan-bahan
organic banyak terakumulasi dan tidak banyak organism air yang memanfaatkannya.
Sumber oksigen terlarut dalam air berasal dari
difusi oksigen yang terdapat diatmosfer, arus atau aliran air molekul hujan
serta aktivitas fotosintesis oleh tumbuhan aid dan fitoplankton. Nilai DO
terbesar kolam inlet yaiut 8,5 ppm pukul 12.00 WIB. Kandungan DO berhubungan
dengan tingkat suhu akibat banyaknya intensitas cahaya saat sore hari sehingga
metabolisme organisme air pun meningkat. Kika proses metabolism meningkat maka
banyak pula oksien yang diperluakan. Pada kolam outlet DO terbesar yaitu 9,5
ppm pukul 15.00 WIB ketika fotosintesis masih berjalan dan oksigen terakumulasi
dari hasil yang didapat pada pagi hari disaat fotosintesis terjadi.
Kadar oksigen terlarut danau inlet terendah yaitu
2,2 ppm dan outlet yaitu 3,3 ppm pukul 06.00 WIB. Sedangkan kadar DO tertinggi
danau inlet dan outlet berturut-turut
yaitu 7,7 ppm pukul 12.00 WIB dan 11,5 ppm pukul 15.00 WIB. Rendahnya
kadar DO pada pagi hari dapat disebabkan karena proses fotosintesis tumbuhan
yang menghasilkan karbondioksida malam hari dan butuh oksigen.Perbedaan nilai
DO pada inlet dan outlet disebabkan factor vegetasi disekitarnya yang akan
mempengaruhi suhu.
Karbondioksida berbanding terbqalik dengan oksigen
terlarut perairan. Karbondioksida dihasilkan oleh pernafasan dalam air dan
dapat terbentuk dari hasil metabolisme. Karbondioksida terendah kolam inlet
yaitu 26,2 ppm pukul 18.00 WIB dan koala outlet yaitu 20 ppm pukul 15.00 WIB.
Sedangkan karbondioksida bebas tertinggi dikolam inlet yaitu 65,4 ppm pukul
15.00 WIB dan kolam outlet yaitu 30,5 ppm pukul 12.00 WIB. Tingginya kadar CO2
bebas pada siang hari hingga menjelang sore disebabkan karena meningkatnya
aktivitas metabolism organisme perairan yang menghasilkan CO2
aktivitas metabolism meningkat seiring dengan meningkatnya suhu pada siang
hari. Sementara rendahnya CO2 bebas saat matahari mulai tenggelam
karena rendahnya suhu dan menurunnya aktivitas metabolism organism perairan.
Pada kolam CO2 bebas lebih tinggi dibandingkan outletnya karena
distribusi organism perairan yang lebih banyak di inlet.
Kandungan CO2 bebas tertinggi danau inlet
yaitu 97,9 ppm pukul 06.00 WIB dan danau outlet 24 ppm pukul 06.00 WIB.
Sedangkan kandungan CO2 bebas terendah danau inlet yaitu 1,125 ppm
pukul 15.00 WIB dan danau outlet 0 ppm pukul 12.00 WIB. Rendahnya kadar CO2
saat siang hari disebabkan aktifitas fotosintesis yang menghasilkan
oksigen sedang berlangsung.Sedangkan tingginya kadar CO2 bebas pada
pagi hari dapat disebabkan karena hasil proses respirasi tumbuhan yang
mengeluarkajn CO2 ,seperti pada kolam, nilai CO2 bebas
danau inlet lebih besar dibandingkan outletnya yang disebabkan karena
persebaran organism yang melakukan metabolism pada inlet lebih banyak.
Alkalinitas adalah konsentrasi ion basa disuatu
perairan yaitu CO3-
dan HCO3-. Nilai alkalinitas terendah kolam inlet
yaitu 29 ppm pukul 15.00 WIB dan kolam outlet yaitu 68 ppm pukul 06.00 WIB.
Sedangkan alkalinitas tertinggi kolam inlet yaitu 103 ppm pukul 06.00 WIB dan
kolam outlet yaitu 92 ppm pukul 15.00 WIB. Tingginya alkalinitas dipagi hari
karena CO2 terlarut hasil respirasi membentuk ion CO32-
dan HCO3-. Sedangkan rendahnya alkalinitas dipagi
hari dapat disebabkan karena disekitarnya tidak terdapat vegetasi yang
melakukan respirasi sepanjang malam. Tinggi rendahnya alkalinitas pada sore
hari karena aktivitas dan distribusi organism perairan yang menghasilkan CO2.
Alkalinitas tertinggi danau inlet dan outlet yaitu
115 ppm dan 112 ppm pukul 18.00 WIB, karena kadar CO2 terlarut dari
hasil aktivitas organism perairan yang terakumulasi. Sementara rendahnya alkalinitas di pagi dan sore hari disebabkan karena
tumbuhan sedang melakukan fotosintesis yang menyerap CO2 dan
menghasilkan oksigen. Perbedaan nilai alkalinitas pada inlet dan outlet dapat
disebabkan karena persebaran karbonat, bikarbonat, dan hidroksida.
BOD (Biochemical Oxygen Demond) adalah karakteristik
yang menunjukkan jumlah oksigen terlarut yang diperluakan oleh mikroorganisme
untuk mengurai dan mendekomposisi bahan organic dalam kondisi aerobic. BOD0
kolam inlet terendah yaitu 2,2 dan tinggi 5,8 pada pagi hari dan sore hari. BOD0
kolam outlet tinggi yaitu 7,4 pukul 18.00 WIB dan terendah 0,9 pada pagi hari.
Pada ppagi hari BOD0 rendah karena aktivitas organism perairan belum
berjalan secara maksimal sehingga BO yang dihasilkan rendah dqan kebutuhan
oksigen terlarut mikroorganisme pengurai pun rendah. Berbeda saat sore hari
bahan organic hasil aktivitas organisme perairan terakumulasi sehingga
kebutuhan oksigen terlarut mikroorganisme pengurai tinggi.
BOD0 danau inlet terendah yaitu 7 saat
pagi hari dan tertinggi 8,9 ppm pada sore hari. Sedangkan BOD0 danau
outlet terendah yaitu 7,3 ppm saat pukul 18.00 WIB dan tertinggi 8,95 ppm pada
siang hari. Tinggin ya BOD0 dapat disebabkan tingginya suhu siang
hari sehingga aktivitas metabolism organism perairan meningkat dan BO yang
dihasilkan semakin banyak. Rendahnya BOD0 pada sore hari karena pada
siang hari proses penguraian BO berjalan maksimal, sehingga sore hari tidak
banyak mikroorganisme yang menggunakan oksigen terlarut untuk mengurai BO.
BOD5 tertinggi kolam
inlet yaitu 0,3 ppm saat siang hari dan terendah yaitu 0 ppm pada pagi hari,
sedangkan BOD5 tertinggi kolam outlet yaitu 2,7 ppm saat pagi hari
dan terendahnya 0 ppm siang hari. BOD5 merupakan jumlah oksigen
terlarut untuk proses biologis yang terinkubasi selama 5 hari. Tingginya BOD5
pada kolam inlet dan rendahnya BOD5 kolam siang hari karena jumlah
kandungan BO pada siang hari inlet lebih banyak daripada outlet.
BOD5 danau inlet
terhitung 0 ppm sepanjang hari, sedangkan danau outletnya memiliki kandunagn
BOD5 tinggi yaitu 0,6 saat sore hari dengan terendah 0 ppm saat sore
hari. Rendahnya BOD5 mengindikasikan bahwa perairan tersebut tidak
tercemar oleh BO begitupun sebaliknya.
BO (Bahan Organik) merupakan
parameter yang dapat digunakan untuk mengetahui tingkat pencemaran perairan,
kandungan BO kolam inlet yaitu 32,9 saat pagi hari sedangkan terendah 13,78
pada siang hari. Sedangkan kolam inlet kandungan BO tertinggi yaitu 32,2 pada
siang hari dan terendah 24,04 pada pagi hari. Sedangkan kandunagn BO danau
tertinggi adalah outlet yaitu 10,1 siang hari dan terendah 0,7 di outlet pukul
18.00 WIB. Tingginya BO pada siang hari karena tingginya suhu dapat
meningkatkan aktivitas metabolism organism perairan.
Perairan dengan pH = 7 adalah
netral, pH < 7 kondisi perairan asam, jika pH < 7 perairan bersifat
basa.pH kolam terbesar yaitu 8,35 siang hari dan terendah 7 pada pagi hari pada
bagian outlet. Kadar pH akan meningkat pada saat siang hari ketika proses
fotosintesis berjalan efektif dan dimana kadar CO2 menurun, CO2
yng berasal dari proses respirasi banyak terdapat diperairan pada malam hingga
pagi hari sehingga berakibat kadar pH dalam perairan menurun. Begitupun pH yang
terjadi didanau, dimana pada pagi hari menunjukkan nilai pH inlet < outlet
karena pada bagian inlet lebih dekat dengan keberadaan vegetasi, sehingga lebih
cepat terkena CO2 hasil respirasi sepanjang malam hari yang dapat
menurunkan pH.
Densitas plankton menunjukkan banyaknya individu
yang hidup dalam tiap liter. Berdasarkan hasil pengamatan densitas plankton
danau tinggi ada pada bagian outlet yaitu 142,5 pukul 06.00 WIB dan terendah
bagian inlet pukul 18.00 WIB. Sedangkan pada perqairan kolam densitas plankton
tertinggi yaitu 75 ada pada bagian outlet pukul 18.00 WIB dan terendah yaitu
27,5 ada pada bagian outlet pukul 06.00 WIB. Distribusi plankton dipengaruhi
kualitas air. Semakin kecil densitas plankton semakin buruk kualitas perairan.
Pada grafik diatas menunjukkan diversitas tertinggi
danau terjadi saat pukul 12.00 WIB pada bagian outlet dengan spesies yang
mendominasi yaitu Anabaeriop si silenkini yang berjumlah 7, sedangkan terendah
terjadi di outlet danau pukul 06.00 WIB dengan spesies yang mendominasi yaitu Branchianus
sp. yang berjumlah 29. Pada perairan kolam diversitas plankton
tertinggi terjadi di inlet npukul 18.00 WIB, sedangkan diversitas terendah
kolam ada di inlet pukul 12.00 WIB dengan spesies yang mendominasi yaitu Synedra
sp. dengan jumlah 13. Jumlah keberadaan diversitas plankton juga
dipengaruhi oleh kualitas perairan, semakin baik kualitas suatu perairan makin
banyak pula diversitasnya.
Hasil pengamatan yang diperoleh menunjukkan hasil
pada tiap parameter berbeda antara kolam dengan danau. Kecerahan didanau lebih
besar dibandingkan kolam, kandungan DO nya relative lebih besar danau. DO
dibutuhkan organisme perairan untuk dapat hidup. Semakin tinggi kandungan DO,
kondisi perairqan tersebut semakin baik. Sementara kandungan CO2 bebas dan BO
kolam lebih banyak. Peningkatan BO suatu perairan akan meningkatkan jumlah CO2
bebas dalam perairan yang dapat membahayakan kehidupan hewan perairan. Maka
dapat disimpulkan kualitas perairan danau lebih baik dibandingkan kolam. Namun
kualitas perairan kolam juga masih tergolong baik. Densitas plankton danau juga
lebih besar dibandingkan kolam , juga membuktikan kualitas perairan danau lebih
baik.
Manfaat untuk program studi Manajemen Sumberdaya
Perikanan adalah mengetahui tingkat pencemarann perairan dan dapat mengetahui
sebab dan akibat pencemaran agar dapat dicari solusinya agar tetap melestarikan
perairan.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis berbagai
parameter perairan danau memiliki kualitas lebih baik dari pada kolam. Terbukti
dengan nilai densitas plankton danau relative besar daripada kolam. Namun
kualitas perairan kolam juga masih tergolong baik untuk kehidupan organism
perairan.
Setiap parameter memiliki
keterkaitan satu dengan yang lain seperti DO yang sebanding dengan densitas
plankton dan berbanding terbalik dengan CO2 bebas. Kemudian nilai pH
sebanding dengan alkalinitas dan berbanding terbalik dengan CO2
bebas yang bersifat asam. Nilai bahan organic dan CO2 bebas perairan
berbanding terbalik dengan jumlah densitas plankton.
SARAN
Alat yang digunakan harus banyak
untuk efisiensi waktu dan analisis kualitas perairan berjalan dengan baik. Dan
agar waktu pengamatan waktu pengambilan sampel berjalan dengan waktu yang
sebenarnya.
DAFTAR PUSTAKA
Asdak,
1995. Hidrologi dan Pengelolaan
DAS. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Barus,
T.A. 2004. Pengertian Limnologi Studi Tentang Ekosistem Air Darat. Usd. Medan.
Bronmark, C. and L.A. Hansson, 1998. The Biology of
Lakes and Ponds. Oxford University Press. Oxford. 216 p.
Brum, GD. Dan LK. McKane. 1989.
Biology of Exploring Life. John Wiley & Sons Press. New York.
Cholik.
dkk, 1991. Pengelolaan Air Kolam. Direktorat Jendral Perikanan Jakarta.
Edge, P and P, Misra. 1999. “Scanning The
Issue/Technology Special Issue on Global Positioning System” proceeding of the
IEEE, volume 87, NO 1. January. Pp 1-17.
Effendi. 2002. Telaah Kualitas Air
Bagi Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan Perairan. Kanisius. Yogyakarta.
Lagler, 1997. Ichtiologi.
The Study Of Fishery. John and
Sons. Ins. New York.
Suhardi.
1973. Kultur Ikan Air Tawar. Direktorat Jendral Perikanan. Jakarta.
Wardoyo,
S. 1981. Pengelolaan Kualitas Air. Fakultas
Perikanan IPB. Bogor.
Welch.
P.S, 1984, Limnologi Methods. Mc. Grawhill Book Company Inc. New York
Tidak ada komentar:
Posting Komentar